Budaya Akar Lapuk

Sebagaimana yang kita ketahui. Indonesia penuh dengan tindakan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Budaya salah kaprah konsep kekeluargaan ini sudah mengakar pada budaya sehari-hari masyarakat indonesia. Budaya yang diturunkan secara perlahan tapi pasti sejak jaman penjajahan belanda dan perdagangan oleh para saudagar yang membawa budaya sogokan untuk kelancaran bisnis. Dan tentunya, hal ini menular pada masyarakat pribumi.

Wah2…, sepertinya KPK akan cukup kesulitan menangani KKN. Karena budaya ini sudah menjadi pendidikan dini seseorang yang tinggal di Indonesia. Contohnya, coba lihat anak SMP sudah dihadapkan dengan aksi jual beli bangku SMP favorit dan ketika dihadapkan dengan nilai yang jelek, guru dengan leluasa menaikkan angka agar siswanya dapat lulus.

Dan pembuatan SIM, masih sangat jauh dari status bebas percaloan. Para penegak hukum yang berwibawa, bisa terlihat menye-menye ketika dihadapkan dengan selipan uang kolong meja. Padahal seseorang dapat membuat SIM pada saat usia 17-18thn dan itu merupakan bagian dari usia pembentukan kepribadian dan pola pikir yang akan menjadi bekal di masa yang akan datang. Jadi, bilamana pandangan generasi muda sudah merasa lumrah dengan hal-hal seperti KKN dan semua dapat didapat dengan tambahan uang terima kasih, maka jangan salahkan tindakan KKN akan semakin marak di saat generasi muda ini masuk ke ranah masa produktif. Miris!!!

Maka, cara kita sebagai pribadi yang memiliki daya intelektual yang lebih beruntung dibandingkan yang lain, adalah dengan melakukan hal-hal yang sesuai prosedur dan memberikan contoh yang baik itu seperti apa. Agar budaya turun menurun yang salah kaprah ini, lambat laun bisa terputus mata rantainya ke generasi berikutnya. Dan satu hal yang perlu diingat bahwa perbedaan seseorang yang terpelajar atau tidak adalah terlihat dari bagaimana seseorang tersebut mampu atau tidak dalam memberikan perbedaan dalam penaatan aturan yang baik untuk semua pihak. Jadi, kalau anda merasa terpelajar, tentunya anda memiliki sifat berbeda dengan orang yang tidak terpelajar dan tidak tahu aturan. Sehingga terbentuklah manusia yang tumbuh dengan akar yang kuat, bukan tumbuh dengan hebat tapi akar lapuk yang disembunyikan.

(Candra)>

Leave a comment