Bisnis Film: Propaganda Atau Usaha Manipulasi Publik

Banyak film-film luar negeri yang mengambil tema-tema yang sedang trend terjadi atau sorotan terhadap kejadian yang kontroversial. Kadangkala banyak unsur memihak terutama sebagai bentuk pembelaan dari kenyataan palsu. Dengan alih-alih alasan imajinasi, mereka menyisipkan doktrin terselubung yang mengarah pada pesan tertentu dari kelompok-kelompok yang menginginkan skenario kebohongan mereka bisa diterima oleh alam bawah sadar dunia.

Cerdas memang konsep cara berbohong dan mendoktrin seperti ini. Upaya-upaya mengaburkan antara kebenaran dan kebohongan tentang siapa yang bersalah dalam tema tersebut di kondisi nyata, dapat diarahkan kedalam asumsi yang sesuai dengan skenario mereka. Bilamana ini diketahui, maka mereka cukup bilang ini hanyalah film.

Contoh dalam film-film yang gencar bertema sama pada saat kejadian world trade center, upaya amerika sangat luar biasa terlihat mendoktrin terorisme berasal dari golongan ekstrim. Hal ini tentunya sangat sejalan dengan semboyan memberantas terorisme. Dan tentu saja semakin sejalan dengan upaya Amerika untuk menginvasi negara timur tengah dengan dalih memberantas terorisme di Irak yang kenyataannya tidak ditemukan sesuai dengan dugaan semula. Ataupun mencampuri urusan-urusan politik negara lain karena tidak mau patuh pada Amerika. Mendeklarasikan diri bahwa mereka berhak ikut campur dalam keamanan dunia. Tapi keamanan dunia kecuali di palestina ya. Karena amerika sangat besar supportnya terhadap israel untuk membunuh dan melanggar kemanusiaan terhadap warga palestina. Tentu itu bukan dianggap sebagai terorisme.

Doktrin-doktrin kemunculan islamophobia tidak lepas dari akibat pemberitaan dan film-film yang dititipkan oleh Amerika. Contoh, American Sniper, Good Kill, Black Hawk Down, dll. Itu adalah bentuk upaya dramatisir betapa beratnya perjuangan amerika mencampuri urusan negara lain dan menetapkan seenaknya target yang menurut mereka akan membahayakan warga negara amerika. Dan memberika deskripsi palsu mengenai kehidupan masyarakat yang negaranya mereka invasi.

Upaya ini akan mengaburkan isu sebenarnya dari kesalahan dan haus kekuasaan dari amerika. Karena seluruh film mereka baik yang katanya based on true story (Gak tau true story beneran atau ngga) maupun fiktif, akan selalu menunjukkan adikuasanya amerika. Dan yang paling kuat dan benar adalah amerika dan sekutunya. Jika yang memusuhi amerika dan kebijakan-kebijakan luar negerinya, akan gencar diblow-up dalam film-film mereka dan diposisikan sebagai kaum yang jahat.

Film tentang SARA pun tak lepas dari penyudutan dan penggiringan opini publik mereka. Adapun upaya pengaburan sejarah dan kebenaran, sebenarnya mereka lakukan terhadap alam bawah sadar melalui film, pemberitaan, ataupun opini-opini langsung yang kontroversial walaupun jelas-jelas palsu.


(Candra)

Leave a comment