All posts by liputancandra

Membahas secara Lugas, Tegas, dan Cerdas.

Soal Prinsip Hidup

Adakalanya sebuah perjalanan hidup itu ada hal yang berimbang tapi konsep keadilan itu tidak selalu terasa secara subjektif. Katanya mungkin ada maksud yang lebih baik dibalik semua itu. Yang mungkin lebih baik dari sekedar yang kita mau.

Mungkin sebenarnya itu semua menjadikan diri kita menjadi lebih jelas. Tidak blur. Seperti foto yang tidak fokus. Lebih jelas dalam arti memiliki prinsip yang tepat bagi diri kita. Sehingga orientasi tentang benar atau salah, baik atau buruk, tidak menjadi hal yang masih ambigu. Ambigu ketika berada dalam habitat yang baik dan saat berada dalam habitat yang buruk. Mudah hanyut seperti emas batangan ringan di sungai. Lalu bimbang dalam menentukan sikap dan perspektif terhadap hal yang sederhana.

Hidup itu mesti punya prinsip. Itu kata orang. Benar atau tidaknya, tentunya mesti dibuktikan sendiri. Karena tanpa prinsip, hidup seperti pisang. Ketika di atas pohon, dianggap berguna. Ketika ada di selangkangan, hanya jadi barang makian atau hiasan.

Korelasi apa yang terjadi dengan hidup kita dengan hal negatif yang kita anggap wajar, terkadang tidak kita sadari. Karena sibuk dengan apa yang seenaknya dan menyelamatkan harga diri biar diakui. Kendala sindrom yang menginfeksi kepribadian dari orang-orang yang tidak punya prinsip.

Namun menjaga prinsip hidup, bukan semudah menjaga lilin agar tetap menyala. Akan banyak yang berusaha menggoyahkan, dianggap pribadi yang frontal, disalahartikan, dianggap jelek, dianggap tidak punya hati, tidak sesuai zaman, tidak toleransi, tidak menghargai, dan cap negatif lainnya. Tapi selalu mengikuti arus dan pandangan umum, hanya buat diri kita menjadi seperti upil di hidung. Berguna untuk mengikat debu yang masuk ke hidung, setelah terbentuk, dibuang.

Menjadi pemimpin itu tidak mudah, karena lebih mudah mencemooh kepemimpinan orang. Diam-diam. Karena tidak ada dua pilot dalam satu pesawat, yang beda visi untuk sekedar memutar tuas rem. Mengerti posisi kita apa dan dimana, kadang diperlukan. Agar kita lebih mawas diri dan tidak malah mengganggu kestabilan yang diusahakan.

Kalimat itu bukan eksplisit. Hanya kedewasaan yang bisa melihatnya secara mendalam. Karena terlalu banyak anak-anak yang terjebak dalam tubuh tua di sekitar kita. Memaksa kita untuk menurunkan tingkat kedewasaan kita dan menaikkan kesabaran, hanya untuk membuat mereka mengerti hal mudah yang kita maksud.

(Candra)

Wanita zaman sekarang

Zaman sekarang, perkembangan teknologi membuat pikiran orang menjadi tidak rasional. Peradaban semakin mundur secara moral dan etika. Terlalu banyak pemikiran aneh yang ada di sekitar manusia-manusia yang katanya modern. Bebas. Sampai kebablasan baru itu dianggap sebuah masalah. Pencegahan malah dianggap berlebihan dan konyol.

Katanya memegang teguh ajaran agamanya. Sedikit-sedikit membawa kaidah-kaidah keagamaan. Tapi kenyataan prilaku yang menempel adalah tidak sesuai dan malah semaunya. Terlalu banyak ciri kemunafikan dalam pribadi berjubah agama. Sepertinya taat, tapi prilaku masih sesat. Suci itu dari dalam hati bukan dari penampakan diri. Berdampak pada apa, semua itu pun masih mencari. Tak ada prinsip yang valid sebagai pegangan.

Ambil hikmah dari sebuah perdebatan yang tak bermutu. Hanya menambah keruwetan hidup. Sampah itu ada dimana-mana. Hanya yang ingin menjadi berguna, maka ia akan ditempatkan di tempat yang lebih baik. Agar tidak seterusnya menjadi sampah. Tapi terlalu banyak sampah yang ingin tetap seperti sampah. Biar didaur ulang agar menjadi berguna, tapi tetap saja ingin berada di tempat sampah. Kodrat memang ternyata tidak berlaku pada jenis kelamin saja. Tapi berlaku juga pada sifat dasar manusia yang tidak bisa dirubah.

Media internet itu merusak. Banyak perceraian karena media internet. Banyak perselingkuhan diawali dengan sapaan di media internet. Banyak permusuhan dan SARA, bebas dilontarkan di internet. Internet sudah bukan teknologi yang baik bagi kejiwaan dan moral seseorang. Berantakan dan tidak ada aturan. Semua seenaknya. Kalau tidak bisa menjalankan aturan Tuhan, lebih baik menjadi atheis saja. Agar semuanya tidak campur aduk antara pembenaran dengan prilaku setan yang tidak karuan. Konyol.

Karena hidup itu ada aturan. Dan aturan itu seharusnya dijalankan. Bukan dipermainkan sesuai mana yang sepadan. Kami kaum lelaki melindungi kalian. Dari hal-hal yang kalian anggap surga dan malaikat, tapi sebenarnya mengancam kalian ke lembah kesesatan. Bukan semua ketegasan dan larangan artinya hanya untuk membatasi kalian, wahai spesies aneh! Apa harus menunggu hal buruk itu terjadi, baru kalian menyesal dan menyadari. Dan berimajinasi seandainya kalian menuruti larangan kami, kalian pasti terhindar dari apa yang tengah dialami.

Lihat sudah banyak contoh di luar sana. Atasan dan staff secara terbuka di kantor, mereka menjalin hubungan. Padahal masing-masing sudah memiliki keluarga dan anak. Lihat contoh di luar sana. Ada perselingkuhan dan kegiatan mesum, diawali dengan di media sosial mereka menyapa dan berkenalan. Lihat contoh di luar sana, banyak kasus pemerkosaan yang marak akibat terlalu sering mengumbar di luar batasan. Sadarlah wahai spesies-spesies yang tidak tahu arti dari berterima kasih dan merasa dilindungi. Mungkin suatu saat nanti, kalian akan paham tentang apa arti dan maksud tulisan ini.

(Candra)

Videografi dan Fotografi Amatir

Wah, sudah cukup lama tidak menulis di blog ini.

Kali ini, mau coba sedikit berbagi tentang hal-hal yang terlewatkan beberapa waktu sebelumnya. Setelah sebuah proyek yang terselesaikan dengan kategori unsatisfied, tersisalah sebuah kamera saku Nikon Coolpix S2900. Sebuah kamera digital sederhana yang memiliki pengaturan hampir otomatis di semua lini ini, masih terasa disyukuri karena memiliki fitur pengambilan video HD dengan 20MP. Akhirnya, kamera ini dipergunakan untuk membuat video kecil-kecilan dengan awalnya atas dasar ketertarikan terhadap dunia videografi.

aaaSeperti sebuah dunia baru yang penuh dengan elemen-elemen seperti; pencahayaan, sudut pengambilan gambar, pewarnaan gambar, sinkronisasi suara dan re-evaluasi audio, serta hal-hal menarik lainnya. Sehingga hal ini cukup menyita waktu bengong di saat proyek lagi kosong. Ya, saking asiknya editing video, tidak terasa seringkali waktu tidur tersita. Karena malam menjadi waktu yang terlalu indah dan tenang untuk disia-siakan hanya untuk tidur. Masa produktif diri tidak ada yang pernah tahu hingga sampai kapan, bila digunakan terlalu banyak untuk tidur, kemampuan untuk bersaing hanya tinggal kenangan. Masa tua yang diimpikan untuk bersantai, mungkin juga masih blur untuk diharapkan. Yah, selagi masih produktif, terus menambah kemampuan dan menghasilkan adalah hal yang lebih prioritas dibanding hanya untuk tidur.

Sok motivasi, andai motivasi ini bisa diterapkan ke semua kalangan dan elemen masyarakat. Tapi sayangnya, itu bagai kata-kata manis untuk telinga orang pada umumnya. Kembali ke perihal hobi baru ini. Ya, sekarang muncul hasrat untuk memiliki sebuah kamera perekam video yang kualitasnya pro. Kualitas yang terkait dengan kemampuan menangkap gambar yang lebih halus, frame rate yang besar, kejernihan di kala minim cahaya, dan mungkin asik juga kalau bisa digunakan untuk foto-foto. Sebuah hobi lama yang sempat ditinggalkan semenjak smartphone tercinta wafat layarnya. Smartphone yang memiliki hasil gambar yang jernih dengan efek bokeh yang oke (maklum suka foto makro). Kala itu, menjadi motivasi untuk mengumpulkan koleksi foto di aplikasi eyeEm. Karena di komunitas aplikasi itu, foto bisa dilombakan dan mendapat hadiah. Hahaha… kalau cuma buat foto-foto aja sih buat apa kalau tidak ada uang disekitarnya. Buang-buang waktu, ya khan? Masa produktif kok cuma buat selfie dan main media sosial.

aagNah, karena sekarang hobinya ditambah dengan videografi. Mungkin sebuah DSLR atau mirrorless, nah bingung deh. Berhubung sudah ada mikrofon yang emang suitable buat kamera DSLR atau mirrorless. Haduh, sudah merk mana yang mau dipilih, sekarang ditambah kemunculan tipe mirrorless yang sukses menambah opsi dan jadi tambah bingung. Belum cukup apa perusahaan-perusahaan itu menyiksa nafsu konsumtif dari calon konsumennya yang terhimpit budget. Dunia ini penuh dengan siksaan duniawi. Batin, fisik, dan sekarang sisi hemat pangkal kaya pun ikut disentuh. Hanya rajin pangkal pandai saja yang ditinggalkan banyak orang. Karena saat ini kecenderungannya adalah lebih asik menurunkan martabat dan fungsi otak. Hebat benar negara-negara maju itu. Mereka lemahkan generasi muda dengan kehadiran media sosial. Tapi, sebenarnya sasarannya saja sih yang pada bloon dan tidak ada keinginan untuk maju. Kebanyakan makan micin sih.

Yah, mudah-mudahan upaya dan rencana berjalan dengan lancar, baik, dan segera menghasilkan. Sabar dan terus termotivasi adalah kunci utama. Karena menyemenye adalah pandangan hidup kaum hamba sahaya. Semangat!!!!

(Candra)

Pixar goes Porn

Ini adalah tampilan channel pixar saat ini. Beberapa hari ini, kemunculan upload video “family guy funniest moment” menjadi semakin cenderung porno.

Channel youtube pixar yang semula berisi video donal duck, mickey mouse, beberapa cartoon 3d, menjadi aneh dengan tampilnya cover “family guys funniest moment”. Dengan subsciber sebesar 41 ribuan, yang tidak dipungkiri anak-anak, ini tentunya sangat mengkhawatirkan. Entah apa yang ada di kepala pihak “pixar” ini.

———-

This is the capture of Pixar’s Youtube Channel. And in these couple days, the video upload about “Family Guy Funniest Moment” becomes porn that showed on its cover.

The channel that used to contained movies about donald duck, mickey mouse, and some of 3D Cartoon, but now becomes porn channel in cartoon world because the video upload that titled “Family guy funniest moment”. With the subscriber about 41 thousand, which is included children, it will be so worried, related to children’s. I don’t know how Pixar’s does for thinking about it.

(Candra)


Surat Terbuka Untuk Kebodohan Netizen

image
Ibu Saeni... Korban?!

Mengingat pada periode pertengahan juni 2016 lalu tentang Ibu Saeni, penjual warteg di Serang yang dirazia satpol pp karena melanggar perda yang sudah berjalan 6 tahun sebelum kasus itu muncul, menunjukkan keprihatinan pribadi saya terhadap kelakuan netizen dalam konteks yang absurd. Berlomba-lomba menggalang dana membela seorang pelanggar peraturan dengan memutarbalikkan definisi toleransi. Toleransi dimana artinya berubah menjadi:

“perasaan empati yang harus muncul dari diri seseorang yang sedang beribadah kepada orang lain yang tidak sedang menjalankan ibadah”.

Entah ini dunia macam apa dan entah saya sedang berada dimana, ketika saya dipaksa harus melihat seorang pelanggar peraturan untuk dirubah posisinya menjadi korban. Pembentukan logika terbalik yang bloon ini diramu dengan baik oleh media dan bahkan diamini oleh media internasional yang sangat antusias dalam membangun imej buruk terhadap islam melalui isu apapun. Maklum pihak yang katanya internasional itu, sedang sibuk mencari cara melarikan diri dari kewajiban bayar hutang minyak dan ketakutan kebohongan sejarahnya terbongkar.

Menyikapi penggalangan dana dari kaum minoritas dalam melawan perda syariah dengan bersembunyi dibalik melawan kezaliman ini, cukup terasa sentuhan skenario apik yang cukup efektif dalam membumbui kebodohan masyarakat dalam memberdayakan sedikit isi kepalanya. Dengan kata lain, betapa masih sangat mudahnya peluang mengambil keuntungan dari kebodohan masyarakat bebek ini.

Prospek bagus, bro! Masih banyak orang bloon di Indonesia. Besok lo jual aja tinja dengan bumbu kalimat “Tinja itu korban dari hasil keserakahan dan nafsu makan manusia yang tidak dihargai”, pasti laku deh tu orang-orang pada mau keluar uang.

Berita lokal di serang banten pun sudah menyebutkan adanya skenario media dalam membuat sentuhan palsu terhadap rasa iba dengan misi terselubung. Fakta dari deskripsi Ibu Saeni yang ternyata tidak semiskin dalam pemberitaan, sikap pengabaian peraturan dengan alibi tidak bisa membaca selebaran peringatan. Tapi anehnya:

itu warteg bukannya sehari dua hari baru buka dan itu perda bukan sehari dua hari baru ditetapkan. Tidak bisa membaca bukan berarti tidak bisa bersosialisasi dengan masyarakat alias kurang pergaulan sampai tidak tahu ada itu peraturan yang aktif tiap tahun.

Terlepas dari benar atau tidaknya fakta-fakta tersebut, menaruh rasa iba terhadap seorang pelanggar peraturan itu dimana pembenarannya? Mungkin adakalanya sebagai makhluk cerdas bernama Manusia, kita harus membuat segalanya kembali ke logika sederhana yang mungkin terlupakan karena seringnya menyelami pemikiran-pemikiran absurd media dan sekelompok pihak.

Dan kebodohan ini terus berlanjut dengan pembelaan absurd dan tolol dari kelompok yang telah dibodohi atau kelompok yang membuat pembodohan tersebut sukses. Mari kita bahas satu persatu contoh pembelaan dan bandingkan dengan komentar saya terhadap argumentasi-argumentasi tersebut. Silahkan bandingkan mana yang masih normal cara berpikirnya.

Kita sibuk memikirkan orang lain yang tidak puasa atau makan di warteg, sampai lupa bahwa menyebarkan informasi abal-abal yang merugikan orang lain –apalagi di bulan puasa– bukan termasuk cara menunggu maghrib yang diridhoi Tuhan dan mendatangkan amal saleh, BURUH harian menuntut kenaikan upah, dibully karena ada yang punya motor bagus. Pemilik warung menangis karena dagangannya disita, dibully karena KATANYA punya banyak warung dan suaminya bandar judi.
Warga digusur karena tak punya pilihan tempat tinggal dan mengelola kamar petak, dibully sebagai pemukim ilegal dan juragan kontrakan. Pengusaha warteg punya rumah besar, disindir-sindir seolah orang lain tidak boleh makmur dari usaha yang halal. Anda sehat?

– Dandhy Dwi Laksono (Mantan Produser Liputan6 SCTV, Jurnalis)

Komentar saya:

Membantu dan memperjuangkan orang yang mampu itu bukankah tidak lebih prioritas dibandingkan membantu orang yang tidak mampu ya?!

Sumbangan Netizen itu protes n perlawanan thd KEZALIMAN atas nama agama. Bu Saeni korban. Knp korban dipersoalkan?

– Akhmad Sahal (JIL)

Komentar saya:

  • Apa karena adanya peraturan yang hanya melarang berjualan di siang hari selama ramadhan (hanya sekitar 1 bulan) dalam 1 tahun, lantas dengan mudah disebut itu Kezaliman. Itu perda bukan baru saja ditetapkan. Kalau Ibu Saeni dilarang berjualan selamanya dan ketika razia ada penganiayaan secara fisik, saya setuju dengan konsep kezaliman anda. Saking liberalnya, cara berpikirnya pun juga sama liberalnya dengan yahudi yang tidak zalim di palestina. Sebaiknya tentukan dulu konsep mana yang dipilih: konsep berpikir modern atau konvensional.

  • Ibu Saeni, korban? Kenapa dipersoalkan? Persoalannya adalah Ibu Saeni itu pelanggar peraturan. Sejak kapan pelanggar peraturan = korban?

  • Makin gila dunia ini, semua cara dipaksakan demi misi yang terselubung. Anehnya pencetus penggalangan dana si @dwikaputra , pun tidak ada yang mengomentari. Akunnya adem ayem saja seperti tidak terjadi apa-apa. Bila menyalahkan berita di kemudian hari yang konfrontatif terhadap misi jurnalis terselubung karena sumbernya tunggal, tidak terverifikasi benar tidaknya nama suami, saya rasa itu tidak proporsional dan adil. Karena apakah lantas jadi alasan pembenaran dari sikap pembelaan terhadap pelanggar peraturan yang dinobatkan sebagai korban, adalah hanya karena pemberitaan di awal yang sudah masuk televisi dan itu artinya sudah pasti terverifikasi. Konyol.

    Sama konyolnya dengan bilamana anda menolak berita yang konfrontatif terkait “korban yang agung” tersebut, tanpa melihat secara netral hanya karena sudah terlanjur anda bela sampai mati. Sepertinya mirip gaya kolot jaman kerajaan ratusan tahun yang lalu. Gengsi, mudah dalam justifikasi dini, dan menolak kenyataan baru demi prestise. Konsep modern yang labil. Kesian.

    Mari kembali ke logika yang sederhana. Mudah-mudahan dunia nyata segera kembali. Ekosistem makhluk-makhluk aneh biarlah berkembang biak dan doakan biar segera punah. Dan jadikanlah contoh kasus ini sebagai pelajaran dan momok lucu bagi kita yang cerdas dan mampu menggunakan otaknya sehingga bisa hidup dengan tenang dan tidak mudah percaya dengan provokasi yang aneh-aneh.

    (Candra)

    Penipuan dalam Bulan Puasa

    Awas PenipuKetika bulan Ramadhan tiba, penganut agama Islam menyambutnya dengan berpuasa sejak beberapa menit sebelum adzan shubuh hingga adzan maghrib berkumandang selama 1 bulan penuh. Namun ketika menjalani ibadah ini, adakalanya beberapa ujian kesabaran sangat diperlukan. Termasuk tentang beberapa penipuan di bulan puasa sebagai berikut:

    1. Suara orang dari speaker masjid di sekitar waktu sahur.

      Ketika kita dalam keadaan setengah sadar untuk bangun di waktu sahur. Telinga agak sensitif dengan suara yang berasal dari speaker masjid. Adakalanya, kita mendengar adzan shubuh 1 jam sebelum waktunya, suara orang yang membaca surat Al-Fatihah. Pastikan selalu melihat jam, ketika bangun di waktu sahur. Karena suara yang berasal dari speaker mesjid belum tentu selalu berkaitan dengan kata “Imsyak” alias berakhirnya kesempatan makan sahur.

    2. Suara adzan di televisi disekitar waktu maghrib.

      Ketika waktu mendekati adzan maghrib, adakalanya iklan-iklan di televisi yang menayangkan potongan suara beduk dan adzan maghrib. Walaupun tidak dapat dipungkiri, telinga orang-orang yang berpuasa zaman sekarang akan sangat tajam dengan suara adzan maghrib. Pastikan anda selalu melihat jadwal adzan maghrib yang seharusnya.

    3. Pesan Broadcast melalui media sosial.

      Seringkali muncul pesan-pesan info yang datang dari posting atau terusan (forward) rekan-rekan kita yang kebenarannya belum tentu bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi yang menyatakan ada efek bilamana disebarkan ke 10 atau 100 orang temanmu terkait dengan ibadah puasa. Hadeuh!!! Dikiranya itu berhasil membuat orang percaya! Moron! Tapi betapa menyedihkannya, masih banyak yang meneruskan pesan berjimat itu kepada rekan-rekannya. Bahkan info yang ada di dalam broadcast tersebut pun dipercaya mentah-mentah isinya. Walah, banyaklah makan makanan yang bergizi, Hai Indonesia!. Tidak ada pesan broadcast yang bilamana tidak diteruskan kepada teman-temanmu, itu bisa memberikan efek apapun di kehidupan nyata. Kecuali itu pesan broadcast untuk membayar iuran kontrakan dari pemilik kontrakan. Bila anda abaikan, itu akan berpengaruh pada nasib eksistensi anda di kontrakan yang anda tinggali.

    Mungkin itu sebagian dari penipuan-penipuan yang ada di bulan puasa. Topiik penting yang perlu dibahas tidak ya??? Yah, itu terserah anda yang menilainya. Kalau saya sih tidak merasa penting-penting amat.

    Selamat menunaikan ibadah puasa!

    (Candra)

    Kandang = Rumah

    DMT24Bagi siapapun yang mendengar kata kandang adalah sebuah tempat yang dinobatkan sebagai tempat hidup sekaligus kurungan bagi hewan. Namun apa yang terjadi bilamana sebuah rumah yang tiba-tiba berisik dengan banyak anjing karena pemiliknya menyukai anjing yang banyak. Ngga cuma S-A-T-U tapi B-A-N-Y-A-K. Sehingga saling sahut itu terjadi diantara anjing-anjing tersebut tidak kenal waktu. Dan suara  anjing yang banyak itu dari satu rumah. Sehingga layak atau tidak, rumah tersebut disamakan dengan kandang?

    Pertanyaan retorik yang unik dan penuh kekesalan untuk sebagian orang. Terutama yang tinggal di dekat rumah tersebut. Memang bagi sebagian orang mengganggap anjing adalah hewan yang lucu  (bagi yang suka), tapi bukan berarti menyukai sesuatu lucu tersebut tanpa peduli dengan hak-hak  orang lain. Karena orang lain memiliki telinga dan berhak untuk hidup tenang di propertinya. Itulah Indonesia. Masih rentan dengan gangguan kebisingan dalam kehidupan bersosialisasi. Teguran pun tidak diindahkan, apalagi kesadaran.

    Mungkin pertanyaannya akan berakhir kepada: Bagaimana cara membuat sekelompok anjing mati tanpa diketahui pemiliknya?

    (Candra)

    CABE-CABEAN ISLAMI

    Sudah bukan hal yang mengejutkan bahwa prilaku yang mencerminkan filosofi penggunaan ornamen keislaman yang memprihatinkan di kalangan perempuan, sudah makin marak di sekitar kita. Apalagi ditambah dengan tayangan prilaku “ngaco” artis-artis di tayangan televisi yang seakan dianggap hebat, makin membuat kacau paradigma yang seharusnya. Apa sih yang dimaksud dalam pembukaan tulisan ini?

    Berpakaian mencerminkan muslimah tapi kelakuan astagfirullah. Biasa foto hampir bugil, selfie pakai hijab. Dilain waktu, dia pamer hobi buat tato. Dan dilain waktu, muncul liputan artis yang tengah pulang sekolah. Lepas seragam dan kerudung, kemudian pamer keintiman dengan anjing kesayangannya. Lain tayangan menunjukkan artis wanita dengan wajah dan nama arab, mengenalkan anjing kesayangannya.

    Yah, begitulah ketika dunia showbiz menggambarkan hedonisme tolol dalam bungkus keislaman demi meraih pundi-pundi uang. Mereka pun tak peduli dengan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap psikologis remaja. Bahasa tololnya, mereka tidak peduli itu tayangan yang nonton bukan orang dewasa (yang bisa melakukan filter terhadap mana yang benar dan mana yang konyol) saja dengan penayangan rutin di pagi, siang, sore, dan malam hari.

    Alhasil banyak remaja yang masih labil dan tidak teredukasi dari sumber yang benar, mengamini tindakan-tindakan konyol dan salah total seperti itu. Rusaklah kaidah-kaidah yang seharusnya. Mulailah kaum remaja hijabers yang berkelakuan lebih aneh lagi, muncul di media sosial tanpa ragu. Pakai kerudung dengan bagian setengah bugil, melakukan hubungan intim dengan adegan pembuka melepas hijab, selfie memeluk anjing peliharaan dengan kerudung. Sip, hancur total sudah. Terima kasih tayangan televisi dan Komisi Penyiaran Indonesia yang sudah bekerja keras merusak generasi muda kami!

    Dan prilaku ini pun terlihat di kehidupan nyata. Pakai hijab, berkeliling komplek dengan menuntun anjing. Naik motor bertiga sambil teriak-teriak dengan berpakaian hijab. Berkumpul di pinggir jalan hingga larut malam, padahal berkerudung. Itu hijab atau pakaian untuk mencegah udara dingin?

    Semakin marak terlihat, anak-anak perempuan yang masih SD, pakai kerudung, tapi bandel dan buat berisik. Mungkin sedang trend, anak perempuan berkerudung tapi kelakuannya setan. Itu mungkin membuat bangga kedua orang tuanya. Karena jaman sekarang yang edan ini, memang harus beda. Kelakuan bodoh dan tolol mendapat pujian. Semaunya sendiri tanpa aturan.

    (Candra)

    Permainan Harga Properti

    Saat ini memang bisnis properti semakin memikat banyak pihak. Hal ini dikarenakan trend harga properti di suatu kawasan akan semakin naik seiring dengan perkembangan tingkat “ramai” di lokasi tersebut. Namun kenaikan harga properti sebenarnya bukan karena perkembangan tingkat “ramai” tersebut, melainkan ulah para calo properti. Para perusak harga ini mencoba peruntungan dengan mengambil margin yang sangat besar dari nilai jual atau sewa properti yang dipasarkan. Dan nilai ini menjadi standar harga yang baru untuk rentang waktu berikutnya, bilamana ada konsumen-konsumen bodoh dari kota besar yang terpikat dengan harga yang ditawarkan karena membandingkan dengan harga properti di kota besar.

    Kebodohan ini terus dimanfaatkan oleh para calo properti untuk mengambil untung besar dari permainan harga mereka. Ditambah dengan adanya media internet sebagai pemasaran properti, standar harga menjadi di tangan mereka. Tak beda dengan tengkulak bahan makanan pokok yang bermain harga di pasar sayur mayur, properti pun menjadi bak sayur mayur dipermainkan harganya.

    Sayangnya tidak terdapat regulasi yang pasti mengenai hal ini. Karena unsur kapitalisme dan liberalisme yang berperan dalam harga properti di Indonesia ini, tentunya semakin membebani masyarakat terkait kebutuhan “papan” (sandang, pangan, dan papan) yang terselubung menekan daya ekonomi masyarakat untuk dipaksa mahal. Sangat konyol dan dianggap wajar bilamana ternyata hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan hidup orang banyak, menjadi dikuasai dan ditentukan oleh kelompok-kelompok tertentu. Mari bingkai saja atau sekedar jadikan pajangan saja Undang-Undang 45 pasal 28.

    (Candra)

    Konsep Perdamaian Bangsa Bangsa Untuk Bangsa Superior

    Captain-America-UN.jpg

    Tindakan Amerika menyerang Suriah dengan mengabaikan izin PBB adalah tindakan maling ayam yang tak mengaku namun menunjukkan ayam curiannya. Ya, memang Amerika yang mendeklarasikan diri sebagai polisi dunia adalah bangsa yang penuh dengan trik dan tipuan. Namun jangan salahkan bangsanya atau warga negaranya. Tapi para politisi yang melegalkan tindakannya dengan status dan “merasa perlu” mengamankan dunia ini. Sampah!

    Semua anak ingusan di dunia ini juga sudah paham jika ISIS adalah hasil dari “rasa tanggung jawab” palsu dari pihak Amerika. Walaupun warga negara Amerika sendiri bahkan banyak yang tidak menyetujui tindakan pemerintahnya, namun hal ini tidak diblow up sebagai berita penting ke kancah internasional. Banyak cara kotor dan tipu muslihat yang dilakukan, karena negara tersebut dipimpin oleh bagian dari kelompok rahasia di belakang layar yang memang memiliki misi dan tujuan.

    Bicara Hak Asasi Manusia. Itu kata-kata yang sudah tidak perlu dijunjung tinggi. Lembaga-lembaga yang masih menganut konsep HAM, sebaiknya “ganti baju” dan “cuci mulut” saja. Karena realisasi dan fungsinya hanya dalam jalur keberpihakan. Bubarkan saja PBB. Karena dari tahun berdirinya PBB sampai sekarang, pelanggaran HAM yang diproses hanya yang diinginkan kelompok rahasia bajingan tersebut.

    Kematian 1-2 orang menjadi dasar prioritas perjuangan dari pihak-pihak yang berkonsep HAM, dibanding ribuan orang tidak berdosa yang mati sia-sia di depan mata dunia. Sampah!


    (Candra)