Category Archives: Review Film

Review Film: Momentum

image

Film yang bercerita tentang sebuah kelompok pencuri yang terlibat dalam kepentingan senator (Morgan Freeman) terkait hard drive yang berisi rahasia penting. Diawali terlibatnya Alexis (Olga Kurylenko) yang secara tidak sengaja menjadi saksi terbunuhnya rekan tim kelompok pencurinya karena dipaksa memberitahukan dimana disembunyikannya hard drive milik senator.

Alexis yang akhirnya diketahui sebagai saksi, diburu oleh orang suruhan senator. Sampai ketika Alex berhasil menjebak orang suruhan senator terjebak dalam baku tembak di airport oleh polisi, Alexis akhirnya mengetahui bahwa isi hard drive itu adalah rencana konspirasi pengemboman world trade center pada 9 september sebagai trik amerika.

Film dengan genre action ini sebenarnya memiliki banyak hal menarik dalam alur ceritanya. Namun ending yang seperti kehabisan kuota waktu, bagian akhir film menjadi terasa dibawah ekspektasi penonton. Namun cukup lumayan sebagai pilihan tontonan akhir pekan.

Rating: Thumbs up Thumbs up Thumbs up


(Candra)

Review Film: Partisan

image

Film yang berkisah tentang sebuah kelompok tersembunyi yang membentuk sebuah kehidupan bermasyarakat yang dipimpin oleh Gregori (Vincent Cassel). Dimana Gregori memperistri seluruh wanita dalam kelompok tersebut. Anak-anak yang dilahirkan, dididik untuk memegang dan menembakkan senjata, teori-teori sebagai pembunuh, dan diberikan tugas untuk menghabisi nyawa seseorang yang ditugaskan untuk dibunuh.

Tersebutlah Alexander (Jeremy Chabriel) yang terlihat lebih pintar dibanding anak-anak yang lain, memiliki rasa ingin tahu yang besar. Dia menaruh curiga bahwa Gregori telah berbohong tentang kematian temannya, salah satu anak di kelompok tersebut. Kebencian mulai muncul dan sikap protes Alexander ditunjukkan kepada Gregori.

Film yang disutradarai oleh Ariel Skielman dan diputar pada acara Sundance Festival, kurang deskriptif dalam adegan-adegan sepanjang film. Ide cerita yang bagus ini menjadi “blur” dengan terlalu banyak drama dan dialog yang tidak perlu. Kesan film independence yang simbolik sarat terlihat dalam film ini.

Rating: |>

(Candra)

Review Film: The Admiral : Roaring Currents

adniral roaring currentsFilm dengan genre epic war ini berkisah tentang seorang laksamana perang angkatan laut Yi Sun Sin (Choi Min Sik) yang bertekad keras untuk tidak mundur terhadap serangan jepang ke wilayah Juseon. Dengan alasan harapan dari rakyat di Joseon, dia bertahan dan tetap menjadi benteng terakhir dari serangan jepang. Walaupun karena tekanan dari pihak jepang membuat orang-orang di sekitarnya merasa terancam dan malah mengkhianatinya, dia tetap teguh dengan pendiriannya dan tidak menyerah dengan keadaan.

admiral roaring viewSuatu ketika, Laksamana Yi Sun Sin mendengar kabar bahwa jepang akan menyerang dengan 330 kapal perang menuju Joseon esok hari. Dengan jumlah kapal yang dimiliki hanya tinggal 12 kapal, dia bertekad dan mengatur strategi untuk mencegat armada kapal perang jepang. Sebuah hal yang tidak mungkin dan sempat membuat Yi-Sun-sinsalah satu pemimpin pasukannya malah membakar kapal perang rancangannya. Namun Yi Sun Sin tetap tidak menyerah. Akhirnya dengan memanfaatkan arus perairan yang unik di sekitar pulau, dia berusaha keras mencegat armada perang jepang yang berjumlah 330 kapal perang.

Walaupun film ini dirilis pada tahun 2014, film ini meninggalkan memori yang bagus untuk penonton. Simbolik pantang menyerah dari laksamana Yi Sun Sin, adalah sebuah trigger bagi siapapun yang berada dalam posisi terpuruk untuk tidak berhenti dan tetap melihat peluang yang mungkin saja dapat membalikkan keadaan. Film yang diangkat dari tokoh nyata di korea selatan yang berkiprah besar dalam perang 7 tahun (Perang Imjin) dengan 23 pertempuran tanpa kalah, mengangkat kejadian perang di selat Myeongnyang yang luar biasa.

Rating: Thumbs up Thumbs up Thumbs up Thumbs up Thumbs up

(Candra)

Review Film: Knock Knock

Knock-Knock-2015-movie-posterFilm dengan genre drama thriller ini bercerita tentang Evan Webber (Keanu Reeves) yang berprofesi sebagai arsitek tengah ditinggal berlibur oleh istri dan kedua anaknya karena alasan pekerjaan. Ketika ditengah pekerjaan mendesain sebuah bangunan, Evan mendengar suara ketukan pintu pada pukul 01.30 dini hari. Ketika pintu dibuka, muncullah sosok 2 orang gadis muda dengan pakaian seksi, Genesis (Lorenza Izzo) dan Bel (Anna De Armas) dengan pakaian basah kuyup karena hujan. Mereka menanyakan alamat seseorang kepada Evan, namun Evan tidak mengetahui seseorang yang dimaksud. Dengan kebaikan hati Evan, akhirnya Evan menawarkan memanggilkan taksi Uber kepada mereka yang ternyata baru bisa tiba sekitar 45 menit. Karena tidak tega, Evan mengizinkan mereka untuk mengeringkan pakaian dan meminjamkan mantel. Sambil menunggu taksi uber datang, mereka bertiga terlibat dalam perbincangan satu sama lain. Namun perlahan-lahan Evan mulai merasa tidak nyaman dengan sikap mereka yang berbicara menggoda dan terlalu vulgar. Ketika taksi Uber telah tiba, Evan dijebak di kamar mandinya dan terlibat dalam kondisi yang tidak terhindarkan.

keanu-reeves-gets-tied-up-in-knock-knock-trailer-socialPada keesokan paginya, Evan melihat tingkah laku mereka semakin aneh dan terasa mengganggu. Ketika Evan meminta mereka pergi, mereka seperti tidak menganggap Evan serius. Akhirnya dengan ancaman menelpon polisi, mereka mau untuk meninggalkan rumah Evan dengan syarat minta diantar oleh Evan. Namun di malam hari, kedua gadis tersebut kembali datang secara tiba-tiba dengan memukul Evan dari belakang. Ketika tersadar, Evan sudah terikat di tempat tidur. Dan kedua gadis tersebut mengacak-acak rumah evan dan melakukan hal-hal aneh lain.

Film ini termasuk kategori tidak layak tonton bagi penggemar alur cerita yang baik. Selain adegan tidak pantas yang tidak menguatkan alur cerita, film ini terasa seperti film kacangan untuk aktor sekelas Keanu Reeves. Ide cerita yang dangkal dan penjabaran alur yang sempit, menjadikan film ini hanya sekedar film tidak bermutu. Mungkin bagi yang ingin tahu wajah pengisi suara margo di film Despicable Me, menjadi mengenal Anna De Armas.

Rating: –

(Candra)

Review Film: Re-Kill

image

Film bergenre horror thriller ini bercerita tentang populasi yang telah tertular virus yang menyebar melalui gigitan dari orang yang terinfeksi. Untuk itu, sebuah tim bernama R, mencoba membasmi para penderita yang lebih mirip zombie untuk menghentikan penyebarluasan virus ini.

Satu persatu anggota tim mulai tewas atau ditewaskan karena terinfeksi dalam upaya tersebut. Sehingga anggota dalam tim tersebut mulai berkurang. Sedangkan para penderita yang terinfeksi memiliki kecerdasan dalam menyergap dan menyerang. Jumlah penderita yang terlalu banyak dan seperti terorganisir, membuat upaya pemusnahan para penderita ini menjadi sangat sulit.

Film ini terasa sangat aneh dengan iklan-iklan yang ada sepanjang film. Iklan-iklan yang seperti berupaya menampilkan film layaknya penonton menonton acara reality show di tv, tapi hasilnya malah aneh. Entah apa yang ada di pikiran kurang cerdas orang-orang amerika yang membuat film ini. Hasil karya yang sekenanya dalam penulisan skenario, deskripsi yang dangkal, alur cerita yang berputar pada kesulitan upaya para tim saja. Benar-benar membuang budget secara sia-sia untuk film sampah seperti ini.

Rating: –


(Candra)

Review Film: Maze Runner 2 – Scorch Trials

maze runner scorch trialFilm dengan genre sci-fi ini merupakan sekuel dari film maze runner – The Maze Runner. Film yang dirilis pada tahun 2015 ini, menceritakan tentang kelanjutan petualangan Thomas (Dylan O’Brien) bersama rekan-rekannya setelah berhasil memecahkan misteri labirin. Mereka ditempatkan pada sebuah bangunan bersama para pemuda-pemudi lain yang berhasil memecahkan misteri labirin mereka masing-masing.

Pada tempat tersebut mereka di bawah kendali sekelompok orang dengan posisi tentara dan peneliti dan mereka dipanggil setiap hari sesuai dengan nama yang disebutkan untuk ke tempat yang dikatakan sebuah pertanian yang aman dan nyaman. Sesuai dengan sifat dan prilaku Thomas yang selalu ingin tahu dan curiga, ia kembali menemukan kenyataan bahwa ternyata orang-orang yang dipanggil namanya setiap hari tersebut, tidak pernah keluar dari tempat tersebut. Namun ditempatkan pada sebuah ruangan untuk “dipanen” inti sari zat tubuh mereka hingga habis. Dan Thomas yang menyadari hal tersebut segera mengajak rekan-rekan di sekitarnya untuk melarikan diri.

maze-runner-2-more-tepid-than-scorching-01Film sekuel ini agak menjawab rasa penasaran penonton yang telah menyaksikan film perdana The Maze Runner. Namun, ada beberapa jalan cerita yang terlalu hambar sehingga mengurangi esensi jalan cerita. Hal ini mungkin skenario yang terlihat masih mentah, agak dipaksakan untuk segera dijadikan film. Namun, selebihnya masih cukup menghibur.

Rating : Thumbs up Thumbs up Thumbs up

(Candra)

Review Film: Maze Runner – The Maze Runner

maze-runner-main

Film bergenre sci-fi ini dirilis tahun 2014, menceritakan tentang sekelompok pemuda pemudi yang berada dalam suatu tempat dimana mereka dikelilingi dinding besar. Dalam interval tertentu, hadir pendatang baru yang bergabung dengan mereka. Mereka semua tidak mengingat kejadian apapun sebelum berada di tempat itu. Mereka pun membentuk komunitas masyarakat dan aturan serta peran yang mereka sepakati untuk hidup di tempat itu.

Keharmonisan dan keteraturan komunitas tersebut berubah ketika Thomas (Dylan O’Brien) dan Teresa (Kaya Scodelario) hadir ke tempat itu sebagai pendatang baru. Sama dengan yang lainnya, mereka pun tidak mengingat peristiwa apapun sebelum mereka hadir di tempat itu. Termasuk kenapa meraka bisa berada di tempat tersebut. Namun Thomas dengan segala pertanyaan-pertanyaan dan keingintahuannya, tidak bersikap pasrah di tempat itu. Ia berusaha mencari tahu sebenarnya dia berada dimana dan bagaimana keluar dari tempat itu.

maze-runner-clip-400x300

Adapun terdapat sebuah gerbang yang terbuka pada interval waktu setiap harinya. Dan ada beberapa orang yang disebut runner untuk menjelajah masuk ke dalam gerbang dan memetakan jalan di dalam gerbang tersebut sebelum gerbang menutup kembali. Atau mereka akan terjebak selamanya di dalam gerbang. Thomas yang menyadari hal tersebut ingin ikut serta dalam pemetaan tersebut. Dan akhirnya mereka mengetahui, bahwa mereka berada dalam bagian bangunan labirin, Dimana terdapat monster pembunuh yang akan menyerang mereka saat mereka berusaha menjelajahi labirin tersebut.

Film produksi 20th Century Fox ini berisi ketegangan-ketegangan dengan ciri khas thriller aksi distopia. Bagi yang menyukai genre sci-fi, tentu akan sangat terhibur dengan film ini.

Rating: Thumbs up Thumbs up Thumbs up Thumbs up

(Candra)

Bisnis Film: Propaganda Atau Usaha Manipulasi Publik

Banyak film-film luar negeri yang mengambil tema-tema yang sedang trend terjadi atau sorotan terhadap kejadian yang kontroversial. Kadangkala banyak unsur memihak terutama sebagai bentuk pembelaan dari kenyataan palsu. Dengan alih-alih alasan imajinasi, mereka menyisipkan doktrin terselubung yang mengarah pada pesan tertentu dari kelompok-kelompok yang menginginkan skenario kebohongan mereka bisa diterima oleh alam bawah sadar dunia.

Cerdas memang konsep cara berbohong dan mendoktrin seperti ini. Upaya-upaya mengaburkan antara kebenaran dan kebohongan tentang siapa yang bersalah dalam tema tersebut di kondisi nyata, dapat diarahkan kedalam asumsi yang sesuai dengan skenario mereka. Bilamana ini diketahui, maka mereka cukup bilang ini hanyalah film.

Contoh dalam film-film yang gencar bertema sama pada saat kejadian world trade center, upaya amerika sangat luar biasa terlihat mendoktrin terorisme berasal dari golongan ekstrim. Hal ini tentunya sangat sejalan dengan semboyan memberantas terorisme. Dan tentu saja semakin sejalan dengan upaya Amerika untuk menginvasi negara timur tengah dengan dalih memberantas terorisme di Irak yang kenyataannya tidak ditemukan sesuai dengan dugaan semula. Ataupun mencampuri urusan-urusan politik negara lain karena tidak mau patuh pada Amerika. Mendeklarasikan diri bahwa mereka berhak ikut campur dalam keamanan dunia. Tapi keamanan dunia kecuali di palestina ya. Karena amerika sangat besar supportnya terhadap israel untuk membunuh dan melanggar kemanusiaan terhadap warga palestina. Tentu itu bukan dianggap sebagai terorisme.

Doktrin-doktrin kemunculan islamophobia tidak lepas dari akibat pemberitaan dan film-film yang dititipkan oleh Amerika. Contoh, American Sniper, Good Kill, Black Hawk Down, dll. Itu adalah bentuk upaya dramatisir betapa beratnya perjuangan amerika mencampuri urusan negara lain dan menetapkan seenaknya target yang menurut mereka akan membahayakan warga negara amerika. Dan memberika deskripsi palsu mengenai kehidupan masyarakat yang negaranya mereka invasi.

Upaya ini akan mengaburkan isu sebenarnya dari kesalahan dan haus kekuasaan dari amerika. Karena seluruh film mereka baik yang katanya based on true story (Gak tau true story beneran atau ngga) maupun fiktif, akan selalu menunjukkan adikuasanya amerika. Dan yang paling kuat dan benar adalah amerika dan sekutunya. Jika yang memusuhi amerika dan kebijakan-kebijakan luar negerinya, akan gencar diblow-up dalam film-film mereka dan diposisikan sebagai kaum yang jahat.

Film tentang SARA pun tak lepas dari penyudutan dan penggiringan opini publik mereka. Adapun upaya pengaburan sejarah dan kebenaran, sebenarnya mereka lakukan terhadap alam bawah sadar melalui film, pemberitaan, ataupun opini-opini langsung yang kontroversial walaupun jelas-jelas palsu.


(Candra)

Review Film : Insurgent

image

Film yang merupakan sekuel dari film sebelumnya yaitu Divergent, masih melanjutkan kisah Beatrice Prior (Shailene Woodley) yang akhirnya menjadi buronan dari fraksi pemerintah Erudite yang dipimpin oleh Jeanine (Kate Winslet) karena menggagalkan upaya kotor Jeanine untuk melenyapkan fraksi Abnegation melalui simulasi pembunuhan massal yang dikontrol oleh Jeanine terhadap fraksi Dauntless. Prior bersama 2 rekan dan adiknya bersembunyi di Fraksi Amity. Namun karena fitnah dari Jeanine bahwa Prior merupakan divergent yang bertanggung jawab atas terjadinya pembunuhan fraksi abnegation, mereka harus bersembunyi dari kejaran tentara Dauntless yang pro pemerintah.

Ketika Jeanine menemukan sebuah kotak yang berisi pesan para pendahulu, ia berupaya untuk mengetahui apa isi pesannya. Sayangnya, kotak tersebut hanya dapat dibuka oleh orang dengan jenis Divergent yang bisa lulus tes hologram 5 fraksi. Pencarian pun dimulai dengan melakukan screening terhadap seluruh penduduk yang memiliki tingkat divergent. Akhirnya, ketika Prior menyerahkan diri dan setelah diperiksa tingkat divergent sebesar 100%, Jeanine memaksa Prior melewati tes 5 fraksi tersebut untuk dapat membuka kotak pesan pendahulu.

Film dengan genre Sci-Fi ini, cukup bagus ditonton bilamana telah menonton edisi sebelumnya yaitu Divergent. Namun, keseruan dalam film ini dirasakan agak menurun dibanding edisi Divergent. Apalagi penampilam rambut Beatrice Prior yang dipotong pendek.

Rating: Thumbs up Thumbs up Thumbs up


(Candra)

Review Film : Project Almanac

image

Film dengan genre Sci-Fi ini berkisah tentang remaja bernama David Raskin (Johnny Weston) yang tanpa sengaja menemukan blue print penelitian almarhum ayahnya mengenai mesin waktu. Dia dan rekan-rekan beserta adiknya mulai membangun mesin tersebut dengan keyakinan akan berhasil berdasarkan kemunculan David di usia sekarang yang terekam dalam video perayaan ulang tahun David saat berusia 7 tahun. Bukti rekaman video tersebut menunjukkan bahwa mereka akan berhasil kembali ke masa lalu seperti yang terlihat di video tersebut.

Setelah melalui beberapa uji coba, akhirnya mereka berhasil membuat mesin waktu tersebut bekerja. Hidup mereka berubah dengan mulai memperbaiki kesalahan-kesalahan di masa lalu, hingga memenangkan lotere yang sebelumnya sudah mereka ketahui nomor yang menang dalam lotere tersebut. Komitmen mereka selalu bersama saat melakukan lompat waktu tersebut, akhirnya dilanggar oleh David sendiri karena masalah percintaan dengan Jessie (Sofia Black D’Elia) . Dan masalah pun muncul karena sedikit perubahan di masa lalu ternyata merubah banyak hal di masa sekarang. Dan David mulai berjuang mencoba memeperbaiki hal tersebut.

Film ini sangat seru untuk ditonton bagi para penggemar Sci-fi. Fantasi penonton dibuat seakan mesin waktu adalah solusi dari apa yang kita sesali telah terjadi di masa lalu. Namun satu pelajaran dari film ini:

Hal-hal yang terjadi di masa lalu tidak selalu menghasilkan keburukan di masa sekarang. Sehingga apa yang terjadi memang sudah jalan hidup dan hal yang bukan untuk disesali.

Rating : Thumbs up Thumbs up Thumbs up Thumbs up


(Candra)