Tag Archives: Media Online

Online Media dan Netizens Punya Waktu Luang Yang Banyak

Tribun

http://lampung.tribunnews.com/2015/09/21/kasir-geulis-pisan-indomaret-ini-bikin-heboh-dunia-maya?ref=yfp

Anda tentu pernah membaca tentang berita-berita mengenai gadis cantik yang berprofesi tidak diduga. Hal ini entah darimana asal muasalnya, membuat heboh internet (katanya online media yang memberitakan). Entah waktu luang yang sebanyak apa sehingga online media ikut serta dalam gerakan mengagumi wanita cantik seperti ini. Hal mengagumi seperti ini masuk ke dalam headline online media dimulai dari penjual gethuk bernama Ninih. Selanjutnya, dimulailah budaya ini ke penjual warteg di majalengka yang bernama Sasa, lalu penjual nasi pecel di Kendal yang sampai 3 online media rela memberitakan dirinya.

http://citizen6.liputan6.com/read/2243900/penjual-pecel-cantik-mirip-nabilah-jkt48-hebohkan-publik

http://www.merdeka.com/peristiwa/setelah-penjual-getuk-sosmed-dihebohkan-gadis-cantik-penjual-pecel.html

http://makassar.tribunnews.com/2015/05/26/yuk-kenalan-dengan-si-gadis-cantik-penjual-nasi-pecel-ini

Liputan6

Ternyata selain unsur SARA yang disengaja memancing komentar, hal semacam ini pun sangat menarik online media untuk memajang headline sejenis ini sebagai pemancing visitor atau pengunjung. Bobot berita yang ditayangkan menjadi seperti media sosial. Bahkan lebih cocok seperti media sosial yang pindah ke online media. Mungkin terlalu banyak waktu luang dan kehabisan berita mungkin saja sering terjadi pada mereka. Kasihan ya…

VivacoidTribun2Kapanlagi

Penjual Gethuk
http://life.viva.co.id/news/read/564704-foto–gadis-cantik-penjual-getuk-dalam-bidikan-kamera

Pelayan Warteg
http://jabar.tribunnews.com/2015/01/12/ini-dia-foto-foto-sasa-darfika-gadis-cantik-si-pelayan-warteg

Penjual Daging
http://www.kapanlagi.com/foto/berita-foto/asian-star/cantik-keterlaluan-inilah-penjual-daging-yang-gemparkan-internet.html

Apapun yang ada di media sosial, saat ini dapat menjadi berita di online media. Kicauan twitter, status facebook, status Path beserta komentar-komentarnya dapat dipindah ke berita dalam online media. Mungkin suatu saat bila heboh di media sosial tentang Wanita Cantik ini Bulu Hidungnya Gondrong, mari tunggu berita selengkapnya di online media.

(Candra)

7 Tipe Komentator Dunia Maya

Seringkali kita melihat komentar-komentar pada artikel di media online, blog, media sosial di dunia maya, begitu sangat variatif. Ada yang menyenangkan, lucu, ada juga yang membuat kesal sehingga memicu kita untuk ikut menambahkan komentar. Karena memang budaya orang Indonesia itu senang berkomentar, terutama mengomentari orang lain. Lain hal jika dikomentari, itu haram hukumnya diterima dengan lapang dada.

Adapun beberapa jenis komentator yang coba diklasifikasikan berdasarkan isi komentarnya, antara lain sebagai berikut:

1. Komentator Pengkolan

Biasanya bahasa yang digunakan mirip seperti ketika denger obrolan di pojokan gang, atau depan petakan kumuh. Sehingga jangan harap bisa menemukan tata bahasa sopan yang muncul dari tipe komentator ini.

2. Komentator Bingung

Sesuai dengan namanya, tentunya isi komentarnya agak ga nyambung dengan apa yang dibahas. Bahkan kadang ada juga yang sama sekali ga nyambung. Yang penting tulis komentar saja. Kadang untuk menutupi kekurangan kemampuan memahami mereka, mereka malah mengomentari komentar orang lain dengan ga nyambung juga.

3. Komentator Sok Tahu

Ini yang biasanya membuat emosi. Sudah salah, tetap saja keukeuh dengan pendapatnya. Nanti setelah jelas dia salah, dia menghilang begitu saja. Itupun melalui proses debat yang alot. Apalagi hadir pula komentator sok tahu yang lain. Jika bertemu dengan komentator jenis ini, lebih baik doakan saja supaya dapat hidayah. Daripada buang-buang waktu.

4. Komentator Pengganggu Hubungan

Ini biasanya termasuk didalamnya para jomblo ngenes alias jones yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi tanpa alasan yang pasti. Mereka yang pada umumnya pria, mencoba menarik lawan jenis yang notabene milik orang lain. Kecenderungan yang cantik sulit mereka dapatkan atau sudah jadi milik orang lain, maka mereka pun memiliki kecenderungan mencoba iseng-iseng berhadiah terhadap milik orang lain. Apalagi dengan wajah culun tapi merasa paling mempesona di seluruh jagad raya, mereka dengan percaya dirinya menggoda lewat komentar.

5. Komentator Nasi Bungkus

Merupakan komentator yang memberikan komentar menjatuhkan produk atau pihak lain, dan menunjukkan seakan produk atau pihak tertentu adalah seseuatu yang pantas dan layak dipilih. Biasanya ditemukan pada masa-masa kampanye atau pada situs-situs yang membahas tentang produk elektronik, produk rumah tangga. Mereka biasanya tergabung dalam tim sukses atau sales marketing produk. They are paid to do that.

6. Komentator Provokator

Merupakan komentator yang senang mengomentari sesuatu dengan kalimat yang menjadi starter perdebatan. Biasanya dengan alasan agar perdebatan menjadi ramai. Kadang sengaja memojokkan atau mempertegas kesalahpahaman yang berkembang di masyarakat. Setelah perdebatan ramai, mereka tak berkomentar lagi. Umumnya mereka hanya berkomentar sekali dengan kalimat yang memancing. Mereka biasanya senang ikut serta dalam sesuatu yang dekat dengan isu SARA.

7. Komentator Murni

Merupakan tipe komentator yang benar-benar berkomentar tanpa membawa kepentingan pihak atau golongan tertentu. Biasanya menggunakan bahasa yang etis, tidak provokatif maupun persuasif, dan murni pendapat yang menurut logikanya.

Demikian 7 tipe komentator yang terlihat bertebaran di dunia maya kita. Termasuk ke dalam tipe komentator apakah anda?


(Candra)

Dunia Informasi

Pada zaman sekarang, dunia informasi berkembang pesat. Dengan mudahnya orang dapat menyebarluaskan informasi melalui dunia maya yang mudah diakses individu. Dan seringkali berpengaruh dalam dunia nyata. Tidak sedikit muncul kebiasaan media online mengutip kicauan twitter seseorang sebagai dasar artikel yang dibuat. Walaupun sebenarnya menyalahi kode etik jurnalisme terkait kejelasan sumber informasi.

Adapun upaya provokasi dan mendeskreditkan pihak-pihak tertentu yang dikemas seakan fakta bebas dilakukan dalam dunia maya. Dan tentunya tanpa pengawasan dan dasar hukum yang tegas, membuat orang bebas melakukan hal-hal tersebut. Dapat diabaikannya mengenai ketiadaan bukti konfirmasi kebenaran dari informasi yang disampaikan, membuat dunia maya kental dengan aksi barbar. Pelanggaran kode etik, kebohongan, provokasi, pelanggaran norma, penghinaan, penyelewengan agama adalah sah di dunia maya. Hal ini karena tidak adanya struktur organisasi dasar dalam kehidupan dunia maya yang jelas terkait pembaca, penyebar informasi, dan pengawas/pelindung.

Oleh karena itu, merupakan hal yang bijak bilamana kita tidak menelan mentah-mentah informasi yang kita baca. Karena dalam dunia maya yang tidak teroganisir ini, kebenaran informasi yang kita baca masih mayoritas diragukan. Seyogyanya kebijaksanaan dari kita sebagai pembaca untuk selalu berpikir positif dan tidak mudah terhasut terkait berita atau informasi yang disebarkan adalah indikasi tingkat kecerdasan kita sebagai makhluk yg beradab.

(Candra)

Fenomena SARA di Dunia Maya

SARA legal in our internetPada zaman kebebasan berekspresi, berpendapat, dan kemudahan akses informasi, membuat segala sesuatu menjadi mudah dalam keseharian kita. Adapun kondisi ini seringkali tidak dicermati dengan baik dalam mempertimbangkan efek yang luas dan jangka panjang. Pada beberapa media online, seringkali kita melihat komentar-komentar pedas sarkastik (kasar) yang menyentuh sektor SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan). Ketika media membuat sebuah berita yang menyentuh hal-hal berbau SARA, hal ini segera mengundang para komentator yang ingin melampiaskan kata-kata kasar dan menghina dalam menyikapi berita tersebut.

Dari survey pada beberapa media online seperti de**k.com, j**n.com, k****s.com, berita-berita yang bertemakan SARA kerap menunjukkan jumlah komentar yang banyak. Contoh:

  • Menyangkut tentang agama dan kepercayaan
  • Menyangkut tentang golongan dukungan politik (jokowi v.s prabowo; anti-jokowi v.s pro-jokowi)
  • Menyangkut tentang pendukung apple v.s pendukung samsung atau pendukung ios v.s pendukung android

Topik-topik di atas meraih jumlah komentator yang banyak. Perbedaan antar golongan atau perbedaan preferensi menggunakan produk mungkin dapat pulih seiring waktu. Namun sangat disayangkan, penulis artikel tidak berpikir cerdas untuk membuat artikel yang memancing perdebatan tentang agama dan kepercayaan. Hal paling sensitif bagi kehidupan seseorang tentunya bukan hal yang dapat digunakan sebagai ajang perdebatan yang menimbulkan keresahan dalam kehidupan umat beragama. Kehidupan umat beragama yang sudah susah payah dijaga oleh antar pemuka agama sepertinya dapat dilegalkan untuk dijadikan diskusi bebas di dunia maya tanpa pertanggung jawaban yang jelas. Karena tanpa ragu mereka saling menghina dengan jelas.

image

image

Kerapkali media yang bersangkutan menutup mata pada kejadian perang komentar ini dan cenderung mengulangi tema yang sama. Bilamana ini hanya untuk memudahkan dalam menarik jumlah pengunjung website, sepertinya pihak media harus banyak belajar mengenai tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan memahami arti kerukunan antar umat beragama dalam menjalankan bisnisnya. Bilamana ini memang tidak digubris oleh pihak media dan masih berbuat seperti itu, adapun peran penegak hukum yang dibutuhkan dalam memonitor hal ini. Ada baiknya bilamana kejelasan identitas komentator dan aplikasi undang-undang IT yang tajam pada isu besar namun tumpul pada para pelaku-pelaku komentar SARA dalam dunia maya. Kemana ideologi bangsa bilamana ini semua ditoleransi dalam lingkup dunia maya yang sudah dapat diakses oleh setiap individu. Mirisnya melihat sisi kehidupan seperti ini tentunya bukan yang diinginkan dampaknya oleh anak cucu kita nanti.

(Candra)